Sabtu, 24 September 2016

traveling dan kuliner



Wisata jenis ini biasanya berbentuk city tour dengan bus atau kendaraan darat lain, lengkap dengan satu atau lebih pemandu. Peserta diajak mengunjungi tempat-tempat kuliner menarik atau bersejarah di suatu kota.

Selain mengunjungi tempat kuliner unik, tur ini juga dilengkapi dengan agenda informasi mengenai sejarah atau cerita unik di balik sajian-sajian khas di suatu daerah.


Secara sejarah, pakar kuliner Rudy Choirudin menjelaskan kekayaan sejarah masakan Indonesia tergantung dari kondisi agraria, lingkup hidup, dan atmosfer yang berbeda-beda di setiap daerah. Walaupun berdekatan, tetapi masing-masing punya cita rasa yang berbeda.


Pada dasarnya, secara historis masakan Indonesia tercipta berdasarkan bumbu-bumbu dan bahan-bahan apa yang terdapat di alam sekitar daerah itu, serta siapa bangsa pendatang yang berpengaruh di daerah tersebut.


Misalnya, bahan masakan Aceh berbeda dengan Padang dan Medan meskipun mereka satu rumpun. Masakan Aceh lebih terpengaruh khasanah kuliner Arab dan India, Medan terpengaruh India dan China, dan Padang lebih murni Melayu.

Sejarah kolonial juga memengaruhi kuliner Nusantara. Misalnya saja makanan ikan kayu dari Aczamaneh. Ikan kayu tercipta karena pada zaman penjajahan, rakyat harus menyimpan cadangan protein yang cukup bagi para pasukan.


“Jadi, era kolonial berperan penting juga dalam proses pengayaan kuliner Nusantara. Zaman penjajahan yang sulit menyokong masyarakat untuk menjadi kreatif dengan bahan makanan yang ada. Misalnya membuat dendeng, buah kering, bubur, atau lainnya,” katanya.


kuliner khas lampung yang patut dicoba



Segubal merupakan hidangan penutup khas Lampung. Segubal lebih mudah ditemui saat perayaan hari besar, terutama Idulfitri, maupun acara khusus. Sekilas, makanan yang dibungkus daun pisang berbentuk bulat memanjang ini mirip dengan lontong. Jika lontong terbuat dari beras yang dibuat sebagai hidangan utama, maka segubal terbuat dari beras ketan dan lazim sebagai menu penutup.


travel bodong asal china marak di bali



Ketua Umum ASITA Asnawi Bahar membeberkan modus yang digunakan oknum tersebut berdampak buruk bagi industri pariwisata di Indonesia khususnya di Bali.

"Mereka datang ke Indonesia, menggunakan visa bebas kunjungan, lalu berbisnis liar dengan menjual paket wisata online yang harganya jauh di bawah harga standar," ujar Asnawi saat ditemui di Mataram, Rabu (21/9/2016).


wisatawan Amerika  datang ke Indonesia





Pemerintah Indonesia baru-baru ini menetapkan program ambisius untuk mempromosikan pariwisata internasional dengan target 20 juta pengunjung asing per tahun pada 2019 dan dua kali lipat dari kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional. Negara ini telah tertinggal jauh di belakang tetangganya di Asia Tenggara dalam menarik wisatawan pada umumnya, dan wisatawan Amerika pada khususnya.

  • AS merupakan pasar terbesar kedua pengeluaran pengunjung asing di seluruh dunia, hanya dilampaui oleh China. Pada 2015, Amerika menghabiskan US $ 112.000.000.000 bepergian ke luar negeri. Namun, Amerika membuat kurang dari 1 persen dari pengunjung asing yang datang ke Indonesia dan sebagian besar dari mereka membatasi perjalanan mereka ke Bali. Ada jauh lebih banyak untuk Indonesia - begitu banyak menarik, aspek menarik dari bangsa liar diversifikasi ini akan dinikmati. Ada juga banyak nilai yang harus dipelajari oleh Amerika dari rakyat Indonesia

Share this article

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Denisah traveling kuliner • All Rights Reserved.
Template Design by BTDesigner • Powered by Blogger
back to top